Wednesday, July 6, 2011

Cara Ampuh Agar Dapat Mempunyai Banyak Teman

Kamu heran,,mengapa ada orang yang begitu mudah berteman?
Bahkan, ketika sedang menunggu
giliran masuk ke ruang dokter, misalnya,


tiba-tiba Kamu menyadari teman Kamu
ini sudah ngobrol dengan semua orang
di ruang tunggu.


Mereka bahkan saling menyebut nama
dan ngobrol seolah dengan teman lama.


Ada beberapa hal yang membuat orang mudah berteman
dengan orang yang baru dijumpai
.


Kamu bisa mencuri kiat-kiat yang mereka lakukan, lalu mengubah cara tersebut menjadi sifat-sifat Kamu yang alami.

1. Tersenyum dan melambaikan tangan

Apa salahnya melontarkan senyuman lebih dulu pada orang yang sedang berpapasan dengan Kamu?
Gengsi, karena orang itu yunior Kamu di kantor?
Atau takut dikira naksir?


Sudahlah, buang jauh-jauh pikiran tersebut.
Tak usah takut bila Kamu memberi pesan bahwa Kamu ingin ngobrol dengannya, atau ingin tahu siapa dia.

Tersenyumlah, lambaikan tangan, anggukkan kepala,
apa saja yang memberi kesan Kamu orang yang ramah.

Bila Kamu bertemu seseorang yang tak dikenal, memberikan senyum juga akan membuatnya tahu bahwa ia boleh bercakap-cakap dengan Kamu.

Coba cara ini setiap kali Kamu keluar dari rumah,
misalnya, pada orang yang biasa Kamu temui di kereta komuter,


ibu-ibu di sebelah Kamu yang sedang menawar harga barang di pasar, bahkan pada anak-anak yang sedang bermain.

Setelah terbiasa melontarkan senyum,
hal ini akan menjadi kebiasaan baru yang terjadi secara alami.

2. Membuka pembicaraan

Lagi-lagi, apa salahnya berbicara lebih pada orang yang
belum Kamu kenal
?

Setiap orang bisa saja menjawab pertanyaan, atau memberi respons pada komentar seseorang,
tapi orang yang mudah berteman adalah yang biasa
mengajak bercakap lebih dulu.


Menurut Susan RoAne, penulis How to Create Your Own Luck and What Do I Say Next,
rahasia orang yang mudah berteman adalah menganggap hal-hal di sekitarnya sebagai peluang untuk mulai berbicara,
dan bukannya menunggu disapa.


Untuk memecahkan keheningan atau suasana kaku dengan orang yang belum Kamu kenal, mulailah dengan orang-orang
yang jarang Kamu ajak bicara.


Misalnya, perempuan di antrean belakang Kamu di konter check in bandara, atau bahkan CEO perusahaan yang tidak pernah
Kamu jumpai sehari-hari.


Jangan menjadikan "tugas" ini sebagai beban.
Tetap jadilah diri Kamu sendiri.


Kamu harus nyaman saat melakukannya.
Kalau Kamu harus berpikir apa yang harus dikatakan, Kamu akan merasa ragu,
dan momen itu akan lenyap,,

3. Gunakan pertanyaan terbuka

Ngomong-ngomong, apa sih yang bisa menjadi bahan pembicaraan
dengan orang yang baru dikenal?


Cari topik yang sama-sama Kamu ketahui atau
Kamu rasakan di sekitar Kamu.


Misalnya, soal cuaca yang panas, atau billboard iklan yang menampakkan wajah bintang favorit Kamu.

Atau, topik yang sedang hangat dibicarakan di siaran televisi,

misalnya, tentang pembatasan kendaraan pada jam-jam sibuk,
atau soal program sale di berbagai mal di Jakarta.

Agar pembicaraan tidak sekadar menjadi basa-basi,
tanyakan pendapat teman baru Kamu itu.
Lemparkan sebuah topik yang jawabannya akan lebih panjang
dari pada sekadar "ya" dan "tidak".
Misalnya,

Kamu sedang berbelanja di supermarket.
Ketimbang hanya mengatakan,

"Waduh, mahalnya...",
lebih baik tunjukkan kepedulian Kamu dengan mengatakan,
"Ya ampun, kayak gini harganya Rp 100.000?
Apanya yang bikin mahal?
Memangnya ini merek terkenal, ya?"

4. Berhenti bicara pada waktunya

Tidak ada orang yang senang mendengarkan orang lain yang hanya membicarakan dirinya sendiri.
Maka, Kamu harus tahu kapan harus berhenti dan memberi kesempatan orang tersebut bicara.


Jangan lupa, setiap orang pasti senang bila dianggap memiliki pengetahuan yang luas.

Tak usah meminta pendapatnya soal kebijakan pemerintah mengenai sesuatu hal.

Saat Kamu berada di kedai kopi, misalnya, coba minta pendapat orang di sebelah Kamu,apa minuman yang cocok untuk Kamu yang sebenarnya tak begitu suka kopi.

Ia pasti akan senang memberitahukan informasi tersebut padamu.

Bila suatu saat Kamu berkesempatan membuka obrolan dengan seseorang yang baru Kamu kenal,
lontarkan sedikitnya tiga pertanyaan.


Hal itu akan memberikan celah pada orang lain untuk
terbuka pada Kamu,
dan merasa dihargai.

Ketika mereka merasa dihargai,
mereka pasti akan berusaha ngobrol lebih banyak bersama Kamu.

semoga bermanfaat,

Mona Puspitasari ,,

Monday, July 4, 2011

Cara Bericara Pria dan Wanita yang mengasyikkan

bicara cewekBeda Cara Dengerin. Tahukah kau film serial TV berjudul The Six Millions Dollar Man dan Bionic Woman? Klo belum tau, tanya deh ama bokap-nyokap. Kedua film ini amat populer di tahun 1980-an.
Film pertama mengenai pria super yang bermata tajam (mampu melihat gamblang dari jarak jauh).
Film kedua tentang wanita super yang bertelinga tajam (mampu mendengar jelas dari jarak jauh).


Kedua film itu ternyata ngelambangin perbedaan antara lelaki dan perempuan. Walau bermata tajam, cowok tuh telinganya kurang peka. Sebaliknya, meski bermata kurang tajam, cewek tuh telinganya amat peka.


Jadi, ketika kita berbicara dengan cowok, suara kita jangan terlalu lirih. Bisa-bisa nggak terdengar olehnya. Sebaliknya, bila kita ngobrol ama cewek, suara kita jangan terlalu keras. Bisa-bisa kita dikira sedang marah.
“Warna Suara” di Telinga Cowok-Cewek

Di telinga pria, suara orang-orang biasanya hanya terdiri dari tiga macam: rendah, sedang, dan tinggi. Namun, wanita ngedengerin suara dengan lebih rinci: air keran menetes, tangis bayi, anak kucing mengeong, de el el.

Jadi, kalo kamu cewek pengen lebih dikenal di telinga cowok, terutama pada obrolan pertama, nggak usah bingung. Tenang aja! Yang penting, bicaralah dengan suara sejelas-jelasnya. Jangan terlalu cepat. Beri dia kesempatan untuk mencerna makna setiap kalimatmu. Yang lebih penting bagi cowok pada umumnya bukanlah bagaimana kamu berbicara, melainkan apa makna kata-katamu.

Sebaliknya, kalo kamu cowok pengen lebih dikenal di telinga cewek, terutama pada obrolan pertama, jangan asal jelas bicara. Kurang berkesan tuh! Alih-alih, ucapkanlah kata-kata dengan intonasi, mimik wajah, dan bahasa tubuh yang sesuai. Yang lebih penting bagi cewek pada umumnya bukanlah apa makna kata-katamu, melainkan bagaimana kamu mengatakannya.
Gimana Cewek-Cowok Pasang Telinga

Cara cewek-cowok pasang telinga berbeda, seperti pada cara ngeliat. Telinga cewek “melebar” juga; pendengaran cowok terfokus pula.

Dengan pendengaran melebar, cewek akan mudah banget mendengarkan pembicaraan lebih dari satu dalam satu waktu. Emm… contohnya gini. Klo seorang cewek sedang telepon, trus di depannya ada televisi, otaknya mampu menampung informasi dari dua sumber suara itu. So… gak heran dech klo ada cewek sedang telepon sambil dengerin TV. Dah gitu, besoknya ditanya tentang acara TV itu, eehh… kok ya inget ya??

Hmm…. boleh… boleh… Trus??? What about man??Dengan pendengaran terfokus, cowok mampu mengenali dari mana arah suara itu berasal walau tidak mengetahui jenis apakah suara itu. But, klo mesti dengerin lebih dari satu sumber suara, cowok akan kesusahan. So… akan sangat mungkin si cowok mengecilkan volume televisi atau radio bila sedang menerima telepon.

Jadi, kalau kamu mau suaramu bener-bener didengerin si cowok, ciptakanlah suasana hening lebih dulu atau pilihlah waktu ketika suaramu tak tersaingi oleh suara lain.

Sebaliknya, jika ketika kita ngobrol ama si cewek, lalu dia ngedengerin sambil ngelakuin aktivitas lain, maka kita gak usah sakit hati. Belum tentu telinganya tak menangkap lagi kata-kata kita. Kalo kamu ragu apakah dia masih menaruh perhatian pada pembicaraanmu, periksa aja seketika. Caranya, misalnya, langsung tanyai dia: “Menurut kamu, gimana baiknya?”

Karena mendengar secara melebar, para cewek biasanya suka mengait-ngaitkan pembicaraan dengan berbagai hal lain. Cewek berpikir, “Klo ada hubungan dengan berbagai hal lain, kenapa mesti to the point?” Karena itu, cara jitu untuk membuat kaum cewek mau mendengarkan kita-kita adalah mengemukakan pembicaraan yang panjang-lebar, namun secara bervariasi supaya tidak membosankan.

Sementara itu, hendaknya kita beri kesempatan si cewek untuk menyela pembicaraan kita meskipun temanya meloncat-loncat dan menyimpang jauh dari apa yang sedang kita bicarakan. Sesudah si cewek benar-benar terlibat di dalam pembicaraan kita, barulah kita kemukakan inti pembicaraan kita. Cewek mah perlu yang namanya keterlibatan, atuh, men!!

Sebaliknya, karena mendengar secara terfokus, para cowok biasanya ingin segera tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Cowok berpikir, “Klo bisa langsung, kenapa mesti melewati jalan yang berkelok-kelok?” Karena itu, cara jitu untuk membuat kaum cowok mau mendengarkan kita-kita adalah mengemukakan pembicaraan yang to the point, langsung pada intinya, gak bertele-tele.

Ada baiknya pula jika cewek segera memberitahukan sejak awal apa yang dia inginkan dari pembicaraanya dengan si cowok. Jadi, si cowok bisa ngerti apa yang harus dia lakukan. Menjadi penyimak ataukah menjadi pemberi solusi. Cowok mah perlu yang namanya kejelasan, atuh, buuu..!!

source: http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2009/04/cara-bicara-pria-dan-wanita-yang.html